top of page
Search
  • Writer's picturemgv infosec

Apa itu Internet of Things (IoT)?

Apa itu IoT?

Dilansir dari Techopedia, Internet of Things atau yang biasa disingkat IoT adalah konsep yang menggambarkan benda fisik yang dapat mengidentifikasi dirinya ke perangkat lain dan dapat terhubung ke internet. Sederhananya, IoT adalah konsep dimana suatu perangkat dapat mentransfer informasi ataupun data melalui jaringan ke perangkat lainnya tanpa perlu adanya interaksi dari manusia.

Salah satu wujud dari IoT yang sering disebutkan adalah sistem Radio Frequency Identification (RFID) yang merupakan perangkat elektronik kecil yang terdiri dari Chip dan Antena. Ini berfungsi untuk mengidentifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut label RFID atau transponder untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh.

Selain itu kita juga mengenal teknologi NFC (Near Field Communication) yang banyak dibenamkan ke dalam telepon cerdas mutakhir yang mampu bertukar data dengan cepat, barcode, QR code, yang dapat digunakan untuk mengontrol stok barang, mengukur masa hidup, monitoring pembayaran, dan berbagai aplikasi lainnya.


Cara Kerja Internet of Things

Cara Kerja Internet of Things itu seperti apa? Sebenarnya IoT bekerja dengan memanfaatkan suatu argumentasi pemrograman, dimana tiap-tiap perintah argumen tersebut bisa menghasilkan suatu interaksi antar mesin yang telah terhubung secara otomatis tanpa campur tangan manusia dan tanpa terbatas jarak berapapun jauhnya.

Jadi, Internet di sini menjadi penghubung antara kedua interaksi mesin tersebut. Lalu di mana campur tangan manusia? Manusia dalam IoT tugasnya hanyalah menjadi pengatur dan pengawas dari mesin-mesin yang bekerja secara langsung tersebut.

Adapun tantangan terbesar yang bisa menjadi hambatan dalam mengkonfigurasi IoT adalah bagaimana menyusun jaringan komunikasinya sendiri. Mengapa itu menjadi sulit dan problematik? Ini sebenarnya dikarenakan jaringannya sangatlah kompleks. Selain itu, IoT juga sesungguhnya sangat perlu suatu sistem keamanan yang cukup ketat. Disamping masalah tersebut, biaya pengembangan IoT yang mahal juga sering menjadi penyebab kegagalannya. Ujung-ujungnya, pembuatan dan pengembangannya bisa berakhir gagal produksi.


Unsur-unsur Pembentuk IoT

Ada beberapa unsur pembentuk IoT yang mendasar termasuk kecerdasan buatan, konektivitas, sensor, keterlibatan aktif serta pemakaian perangkat berukuran kecil. Berikut, kami akan menjelaskan masing-masing unsur pemberntuk tersebut dengan singkat:

  • Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI)

IoT membuat hampir semua mesin yang ada menjadi “Smart”. Ini berarti IoT bisa meningkatkan segala aspek kehidupan kita dengan pengembangan teknologi yang didasarkan pada AI. Jadi, pengembangan teknologi yang ada dilakukan dengan pengumpulan data, algoritma kecerdasan buatan, dan jaringan yang tersedia. Sebenarnya ya contohnya bisa jadi mesin yang tergolong sederhana semacam meningkatkan/mengembangkan lemari es/kulkas Anda sehingga bisa mendeteksi jika stok susu dan sereal favorit Anda sudah hampir habis, bahkan bisa juga membuat pesanan ke supermarket secara otomatis jika stok mau habis. Penerapan kecerdasan buatan ini memang sangatlah menarik.

  • Konektivitas

Dalam IoT, ada kemungkinan untuk membuat/membuka jaringan baru, dan jaringan khusus IoT. Jadi, jaringan ini tak lagi terikat hanya dengan penyedia utamanya saja. Jaringannya tidak harus berskala besar dan mahal, bisa tersedia pada skala yang jauh lebih kecil dan lebih murah. IoT bisa menciptakan jaringan kecil tersebut di antara perangkat sistem.

  • Sensor

Sensor merupakan pembeda yang membuat IoT unik dibanding mesin canggih lainnya. Sensor mampu mendefinisikan instrumen, yang mengubah IoT dari jaringan standar dan cenderung pasif dalam perangkat, hingga menjadi suatu sistem aktif yang sanggup diintegrasikan ke dunia nyata sehari-hari kita.

  • Keterlibatan Aktif (Active Engagement)

Engangement yang sering diterapkan teknologi umumnya yang termasuk pasif. IoT ini mengenalkan paradigma yang baru bagi konten aktif, produk, maupun keterlibatan layanan.

  • Perangkat Berukuran Kecil

Perangkat, seperti yang diperkirakan para pakar teknologi, memang menjadi semakin kecil, makin murah, dan lebih kuat dari masa ke masa. IoT memanfaatkan perangkat-perangkat kecil yang dibuat khusus ini agar menghasilkan ketepatan, skalabilitas, dan fleksibilitas yang baik.


Keamanan IoT

Mengulas pentingnya faktor pengamanan, Anda perlu mengerti dahulu apa arti pengamanan jaringan.

Berdasarkan para penyedia layanan keamanan yang ternama seperti Gartner, Cisco, dan Symantec, definisi dari pengamanan jaringan memiliki artian proteksi atas jaringan dan data dari akses yang tidak diizinkan sehingga mampu memitigasi disrupsi pada proses bisnis sebuah entitas.

Risiko yang dihadapi dalam menghadapi cyber-attack juga meliputi beberapa aspek.

Secara umum bentuk penyerangan ini memiliki 3 tujuan utama yaitu, mendisrupsi proses bisnis, mencuri informasi, dan mengambil-alih sebuah sistem. Oleh karena itu, faktor pengamanan IoT mutlak dipertimbangkan dari awal pengembangan sebuah produk IoT, baik dalam bentuk kecil seperti perangkat kecil yang dapat dipakai sehari-hari, hingga penerapan perangkat masif seperti jaringan sensor minyak bumi.

Dalam melakukan pengamanan ini, diperlukan 3 aspek pengamanan yang membentuk sistem holistik. Aspek-aspek ini meliputi pengamanan seluruh perangkat terkait, pengamanan koneksi internet, dan pengamanan atas platform IoT cloud.

Demi menjamin terciptanya sebuah sistem keamanan yang holistik ini pun diperlukan integrasi antaraplikasi pada tiap proses, oleh sebab itu teknologi Azure yang dimiliki Microsoft merupakan solusi yang tepat untuk digunakan karena dapat memenuhi seluruh aspek keamanan yang disebut di atas.

Dengan banyaknya aspek yang harus diperhatikan pada bisnis modern, organisasi di seluruh dunia diharuskan untuk berkolaborasi dengan penyedia layanan jaringan yang profesional. Dengan adanya kolaborasi ini, Managed Service Provider (MSP) dapat membantu terciptanya lingkungan dengan basis platform IoT dalam format solusi end-to-end. Solusi yang mencakup inisiasi, manajemen, pemantauan, serta jasa profesional dalam satu proses holistik yang menunjang terciptanya sebuah sistem yang well-secure.

MSP menghadapi berbagai tantangan dalam menciptakan lingkungan terintegrasi pada organisasi. Tantangan utama yang dihadapi MSP di Indonesia sendiri terkait ketersediaan sumber daya manusia kompeten yang memiliki keahlian di bidang IoT, artificial intelligence (AI) dan software-defined wide area networks (SD-WAN).


Kelebihan IOT

  • Data

Semakin banyak informasi yang diperoleh, semakin mudah untuk menentukan tindakan yang tepat berdasar data yang ada. Dengan bantuan komputer dan algoritma program kita tidak perlu mengecek data satu per satu, biarkan mesin yang melakukan nya sesuai algoritma yang kita inginkan, selain cepat juga sagar akurat.

  • Waktu

Dengan bantuan sistem komputer yang telah diprogram sebelumnya untuk mengolah informasi tertentu dan melakukan tindakan sesuai yang telah diprogramkan maka proses analisis dan pengambilan keputusan berdasar data yang besar akan sangat cepat. Tidak bisa dibayangkan jika hal ini dilakukan secara manual tanpa bantuan mesin.

  • Tracking



Image Source : wpengine.netdna

Dalam sistem inventory dengan bantuan komputer akan sangat mudah untuk mengecek persedian, lokasi dan kualitas barang sehingga memudahkan kita untuk melakukan pengelolaan sehingga tidak ada kasus kehabisan barang karena lalai dalam pengecekan jika dilakukan secara manual.

  • Biaya

Tidak bisa dipungkiri, penggunaan tenaga manusia yang terbatas kemampuan nya yang berakibat diperlukan banyak tenaga manusia untuk melakukan pekerjaan yang berat. Dengan bantuan mesin yang kemampuannya dapat diatur dan dapat menggantikan pekerjaan manusia, manusia tidak perlu melakukan hal berat dan rumit di zaman sekarang, cukup dengan menjadi operator mesin saja. Dari sini terlihat bahwa biaya untuk menggaji karyawan lebih sedikit karena sudah digantikan oleh mesin.


Kekurangan IOT

1. Perangkat Internet of Things (IoT) memiliki sistem keamanan yang masih sangat lemah dan mudah untuk diretas.

2. Biaya yang diperlukan dalam pengembangan dan menyiapkan keamanan yang baik sangat memerlukan biaya yang sangat besar dan mahal.

3. Bahaya yang mengancam terhadap kehiduapan. Sebagai contoh, mengunci pintu terhubung ke Internet dapat digunakan untuk memantau ketika seseorang memasuki atau meninggalkan rumah mereka.

4. Privasi dalam kehidupan kita menjadi terganggu, karena kemungkinan sistem IoT terhubung langsung dengan internet.

5. Jika jaringan internet terganggu, maka IoT tidak dapat digunakan seperti biasanya, sehingga sangat diperlukan koneksi internet yang baik juga.

6. Penggunaan IoT ini cukup rumit dan sulit untuk dipahami bagi orang-orang awam, sehingga diperlukan berbagai sosialisasi dan penyederhanaan proses IoT ini agar mudah dipahami.



Credit to:

33 views0 comments
Post: Blog2_Post
bottom of page